Kamis, 22 Januari 2015

Sederhana, hanya..



Kamu bukanlah satu-satunya yang berharap hal ini tak kan pernah terjadi.
Kamu bukanlah satu-satunya yang bisa menangisi hal ini sekaligus menertawakannya disaat  yang bersamaan.
Kamu bukanlah satu-satunya yang membohongi dan meyakinkan dirimu sendiri secara bersamaan.
Kamu bukanlah satu-satunya yang kadang bersikap bodoh.
Kamu bukanlah satu-satunya yang bahkan tidak mengerti apa yang terjadi.
Jika jatuh cinta itu universal, pun dengan patah hati.
Siapapun, tiada pengecualian.

Maka, maha benar lah Tuhan-mu yang memutarkan setiap roda kehidupan.
Maka adillah Ia yang tak membuat senyummu abadi, pun dengan tangismu.
Maka Ia lah yang sedang menunjukkan padamu bahwa hanya Ia lah pemilik segala kehidupan.
Maka Ia lah yang sedang menunngu umat-Nya untuk meminta pada-Nya.

Tapi jika lah kamu percaya pada Tuhanmu yang menakdirkan setiap pertemuan, maka seharusnya kau pun percaya pada takdir setiap perpisahan.
Jika lah engkau bersyukur atas rasa amat bahagia yang pernah kau rasa, maka sepatutnyalah kau bersyukur bahwa ada kebaikan di balik kesedihan yang kau rasa.
Jikalah engkau berbaik sangka  pada ketetapan Tuhanmu, maka Ia akan melakukan sesuai prasangkamu.
Serahkan. Lepaskan. Sederhana.

Hanya,
kau akan merasakan dentaman kerinduan sebanyak keinginanmu untuk melupakan.

Rabu, 14 Januari 2015

Manage your money!

Sebagai seorang mahasiswa yang sudah "setengah" berpisah dengan orang tua, banyak hal-hal baru yang memaksa kita keluar dari comfort zone nya rumah yang hampir semua kebutuhan bisa kita dapatkan dengan mudah. Ketika zaman sekolah, kita tidak perlu pusing membagi yang mana uang untuk makan, jajan, dan baju karena semuanya bisa kita minta langsung kepada orang tua. 

Lain halnya dengan titel "mahasiswa" yang sekarang di emban. Saat ini, sudah 3 semester saya bergelut dunia kampus (sekarang mau masuk semester 4 hehe). Sekarang, saya harus memanage semuanya sendiri, termasuk keuangan. Alangkah bijaknya jika kita merasa cukup dengan uang bulanan yang orang tua beri tanpa harus meminta lagi di tengah atau di akhir bulan. Ketika pertama masuk dulu, alhamdulillah saya mendapat beasiswa yang membuat saya merasa bersyukur dan juga merasa memikul tanggung jawab. Bagaimana tidak, uang yang saya pakai adalah uang negara, maka harus saya tukar dengan keberhasilan.

Salah satu kesulitan yang saya hadapi ketika awal-awal masuk kuliah adalah managemen uang. Saya tidak mau uang negara yang saya pakai ndak tau habisnya kemana. Saya ingin semuanya teratur dan terkelola dengan baik. Saya tidak pernah diajarkan mengenai cara mngelola uang di sekolah manapun, padahal menurut saya hal ini cukup penting untuk diajarkan kepada anak dan remaja. Anak Indonesia harus diajarkan untuk pandai mengatur uang supaya tidak konsumtif dan boros. Beruntung, saya sempat menonton mini talkshow tentang bagaimana mengatur finansial bulanan di Indonesia Morning Show Net TV (btw, program ini highly recommended karena banyak ilmu dan dikemas ringan). Saat itu IMS mendatangkan seorang pakar keuanagan, yang mohon maaf saya lupa namanya, kalau tidak salah Mbak Prita. Singkatnya, uang bulanan itu harus dipisahkan sedari awal supaya semua kebutuhan terpenuhi.

Ini dia beberapa ilmu dari talkshow tersebut (dengan beberapa modifikasi) yang sudah saya terapkan selama 3 semester ini.

  1.  Bagi uang ke dalam beberapa kebutuhan. Saya membagi ke dalam 4 kebutuhan; 




  • 50% untuk Kebutuhan Pokok
    Kebutuhan pokok mencakup makan, minum, sabun cuci, listrik dll. Intinya kebutuhan ini primer dan konstan setiap bulannya. Saran saya sih, mending masak nasi sendiri dan laukan nya beli, itu ngebantu banget loh, apalagi buat mahasiswa yang ngekos :p
  • 20% untuk Kebutuhan Tak Terduga
    Gak punya uang pas tiba-tiba harus beli buku? fotokopi? ngeprint makalah? beli obat karena tiba-tiba sakit? patungan beli kado? Ini semua gak akan terjadi ketika kita mengalokasikan dana untuk kebutuhan tak terduga.
  • 20% untuk Gaya Hidup (Life Style)
    Gaya hidup juga ada anggarannya kok, jadi tenang aja buat yang mau beli jam tangan baru atau baju baru atau hangout sama temen-temen. Semuanya bisa, kecuali uangnya dipake buat beli pacar baru, itu sih gak bisa ya. mhehehehe
    Intinya, sesekali manjakan diri, hemat bukan berarti pelit. Yang harus diingat adalah, bersenang-senanglah tapi jangan sampai melebihi batas anggaran yang telah ditentukan.
  • 10% untuk Nabung
    Nabung itu perlu dan baik untuk dibiasakan. Menabung sebaiknya dilakukan di awal bulan, untuk menghindari uangnya terpakai untuk kebutuhan lain. Siapa tau suatu saat nanti bisa menggununga dan naik haji. ehehe :p

    2. Catat semua pengeluaran dan pemasukan. ini mungkin terlihat berlebihan, bahkan ada beberapa teman saya yang menertawakan catatan saya, ckckck. Banyak juga yang memberikan respons positif dan mau mengikuti. Yang jelas catatan keuangan ini membantu saya untuk mengingat dan mengerem hasrat untuk menghambur-hamburkan uang karena semuanya terkontrol. Saya jadi tidak menanyakan kemana uang-uang saya pergi atau berkata "perasaan gak beli apa-apa"  karena saya tau kemana perginya setiap rupiah saya.

    3. Pisahkan uang ke dalam beberapa tempat, bisa amplop, dompet atau rekening atm hehehe. hal ini berguna agar ketika kita mendapat uang pada awal bulan, kita tidak merasa sedang mempunyai banyak uang lantas digunakan untuk berfoya-foya. Dengan dipisahkan sedari awal, kita akan aware bahwa uang kita sekian untuk kebutuhan pokok, sekian untuk gaya hidup, dan sekian untuk nabung. Jadi, kita tidak akan merasa panik di akhir bulan nanti.

    Selamat mencoba!
    P.s latihan supaya jadi wife-able buat para cewek dan buat para cowok latihan supaya nanti gak dibodohin ceweknya :p